BANYAK jalan menuju Roma. Ungkapan dari pribahasa lawas ini sepertinya cocok disandangkan kepada sosok polisi yang setahun terakhir ini, rajin memboyong isteri dan tiga anak wanitanya saat joging sambil menarik angkong (rikcshaw) berkeliling Kota Jambi.
Dia adalah Boy Sutan Binanga Siregar, jebolan Akademi Kepolisian tahun 2001 dengan pangkat Ajun Komisaris Besar. Semenjak April 2022 hingga kini polisi berbadan atletis dipercaya institusinya sebagai Wakil Komandan Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jambi.
Dulu, di luar waktu-waktu tugas pengabdian di kepolisian, aktivitas olahraga Boy kerap berjam-jam jauh dari rumah dan keluarga. Bahkan pernah, ada yang sampai berhari-hari, sehingga dikeluhkan anak dan isteri yang sejatinya berharap senantiasa hadir di rumah, setiap pasca menunaikan tugas sebagai anggota Brimob.
Boy, sang mantan Kapolres Pematang Siantar menggemari beberapa jenis olahraga. Selain kebisaan menembak, beladiri, dan berenang yang terasah semasa menjadi anggota Brimob, Boy juga terbilang terampil dengan olahraga menyelam, bersepeda, terjun payung, plus olahraga memancing ke laut.
Namun kini, di kurun satu tahun belakangan, aktivitas olahraga tersebut telah dia kurangi. Bahkan cenderung saat ini dia pinggirkan, demi mengayomi quality time bersama keluarga.
"Sudah sekitar setahun belakangan saya menekuni olahraga joging dan jalan menarik rickshaw. Keringat dapat quality time dengan keluarga juga dapat. Modalnya cuma kekuatan dengkul dan air mineral, " ungkap Boy Sutan Binanga Siregar, " petang kemarin.
Saat disapa, pria kelahiran 1 Juni 1979 tersebut terlihat sedang mengaso sambil menyaksikan isterinya Fitri Anggeini dan tiga anak gadisnya, Bernadete Fibi Dameria Siregar, Alexa Difi Dameria Siregar, dan Jenifer Dameria Siregar, menikmati jajanan kuliner UMKM bakso tusuk di kawasan objek wisata Tugu Keris, Kotabaru, Kota Jambi.
Dikisahkan Boy, dia menekuni olahraga dengan rickshaw juga dipicu oleh kondisi kesehatan isterinya pernah jatuh sakit cukup serius, sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti Boy berolahraga bersama.
"Isteri dan anak-anak duduk di atas rickshaw. Mereka senang dibawa keliling menyusuri jalan di Kota Jambi. Mereka juga memberi semangat saya, " beber Boy.
Baca juga:
Pengorbanan Johan Silaen Berbuah KPLB
|
Rute perjalanan yang dilintasi, kata Boy diutamakan menuju beberapa lokasi objek wisata dalam Kota Jambi yang relatif terjangkau oleh kemampuan fisiknya. Antara lain objek wisata Bundaran Tugu Keris di depan Kantor Walikota Jambi, dan pusat kawasan Kantor Gubermur Jambi di kawasan Telanaipura.
"Tentulah saya dan anak - anak senang dan bangga. Suami tetap bisa berolahraga sambil membawa kami berkeliling naik angkong (rickshaw). Saat mengaso, anak-anak bisa bermain dan membeli jajanan kesukaan mereka di lokasi tertentu, " ungkap isteri Boy, Fitri Anggeini.
Sementara itu, terkait kenapa memilih rickshaw sebagai alat bantu olahraga, menurut Wadansat Brimob yang senang bergurau dengan wartawan tersebut, dilatari kegemarannnya menonton film laga Mandarin tempo dulu, yang kerap menampilkan alat transportasi rickshaw. Terutama film mandarin yang dibintangi aktor laga Jackie Chen.
"Rckshaw terbilang sarana paling pas mendukung keinginan saya untuk berolahraga sambil menyenangkan anggota keluarga saya. Bebas polusi, membuatnya juga relatif murah, dan mudah bermanuver, " ujar Boy bersemangat. (UTI)